Selasa, 06 Maret 2018

MAKANAN (MARTABAK)


                             MARTABAK



Martabak (bahasa Arab: مطبق, berarti "terlipat") merupakan sajian yang biasa ditemukan di Arab Saudi (terutama di wilayahHijaz), Yaman, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei. Bergantung pada lokasinya, nama, dan komposisi martabak dapat bervariasi.

Di Indonesia, dikenal dua jenis martabak yaituMartabak Manis dan Martabak Telur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Martabak Manisadalah makanan terbuat dr adonan terigu, telur, gula, yg ditaburi bubuk kacang tanah dan cokelat, kemudian dipanggang dan dilipat; Sedangkan definisi Martabak Telur adalah makanan terbuat dr adonan tepung terigu (untuk lapisan luar) dan adonan telur, daging giling (cincang), dan rempah (untuk bagian isi) yg kemudian digoreng.

Sejarah Martabak Manis

Martabak Manis atau yang aslinya bernama Hok Lo Pan awalnya adalah Makanan Khas Bangka Belitung.  Hok Lo Pan atau Martabak diciptakan oleh orang-orang Hakka ( Khek ) Bangka.  Satu-satunya di dunia, makanan orang suku Hakka (khek) yang memakai nama suku Hoklo. Hampir semua orang di kota-kota besar seperti di kota Jakarta mengenal Martabak Bangka, nama aslinya di Bangka adalah Hok Lo Pan (Martabak ). Arti Hurfiah Hok Lo Pan ( Martabak ) adalah Kue Orang Hok Lo.

Hok Lo Pan ( Martabak ) adalah kue yang sangat sederhana. Membuatnya pun sepertinya mudah. Hanya 12 Menit menunggu Hok Lo Pan ( Martabak ) pun Jadi. Menggunakan tepung terigu, diolesi dengan mentega, ditaburi coklat butir campur kacang tanah dan wijen, atau Keju parut campur wijen, kemudian diberikan susu kental manis, selesai. Ringkasnya seperti itu. Kini, isi dalam Hok Lo Pan ( Martabak ) beragam, ada pisang, strawberry, blueberry, dll. Aslinya hanya wijen saja.

Sejarah Martabak Telur
Setelah ditelusuri ternyata kata Martabak adalah merupakan bahasa Arab yang memiliki arti "terlipat". Sejarah dari kue Martabak ini sendiri juga cukup menarik untuk disimak, berawal dari seorang pemuda dari Tegal Jawa tengah yang bernama Ahmad bin Abdul Karim berkelana ke kota besar yaitu Semarang untuk berdagang pada tahun 1930. Kemudian beliau bertemu seorang warga India bernama Abdullah bin Hasan al-Malibary yang pandai memasak dan menjadi sahabat.

Suatu ketika Abdullah yang berasal dari India ini diajak kekampung halaman Ahmad dan diperkenalkan dengan saudara perempuannya, dan perkenalan tersebut menghasilkan pernikahan antara keduanya. Abdullah ini juga pandai membuat sebuah masakan yang terbuat dari terigu yang disebut martabak, karena beliau tinggal di Indonesia sehingga membuat kue Martabak yang lebih disesuaikan untuk lidah orang Jawa yang suka memakan sayuran, yaitu martabak yang berisi sayuran yang dicampur dengan bahan lainnya.

Karena makanan ini banyak disukai maka banyak kerabat dan tetangga dari Ahmad sahabatnya dan istrinya yang diajari membuat kue martabak tersebut, bahkan makanan ini juga sering diperkenalkan diberbagai acara diluar kota seperti pasar malam, maupun acara sekatenan di Yogyakarta dan dugderan di Semarang. Dan kini martabak telur sangat populer di negeri tercinta kita ini dan sudah tersebar.

Uniknya martabak telor yang memiliki rasa yang gurih, sering dijajakan bersama dengan martabak manis oleh para pedagang kaki lima diberbagai kota di Indonesia, padahal kedua makanan tersebut sangat berbeda jauh, atau mungkin hal ini karena namanya yang hampir mirip sehingga para pedagang menjualnya secara bersamaan.

Cara membuat martabak telur



Bahan :

Kulit martabak telur yang sudah dibuat sebelumnya
Isi martabak telur yang sudah dibuat sebelumnya
Garam sdt
Telur ayam atau telur bebek 4 butir, kocok lepas
Minyak goreng 4 sdm

Cara membuat :

1.Ambil satu adonan kulit, kemudian tekan dengan telapak tangan dengan gerakan memutar hingga adonan melebar.
2.Pegang ke dua ujung adonan lalu dengan gerakan tangan memutar ke atas, banting adonan hingga melebar dengan hati hari agar adonan tidak robek.
3.Siapkan 2 butir telur yang sudah dikocok lalu beri garam. Kocok hingga tercampur.
4.Masukkan isi martabak telur yang sudah dibuat sebelumnya. Kocok hingga tercampur.
5.Panaskan minyak goreng di penggorengan dengan api kecil, sebaiknya siapkan wajan dengan diameter yang luas.
6.Ambil kulit yang sudah dilebarkan. Masukkan secara perlahan dan hati-hati ke dalam penggorengan agar tidak robek.
7.Goreng kulit martabak hingga matang.Tuang isi martabak telur di tengah-tengah kulit martabak telur yang sedang digoreng.
8.Kemudian lipat masing-masing ujung kulit ke tengah hingga bagian isi tertutup dengan kulit martabak telur.
9.Goreng martabak dengan cara dibolak-balik sampai matang atau berwarna kecoklatan.
10.Martabak telur yang sudah matang kemudian sisihkan.Martabak telur siap dihidangkan.

Yap cukup sekian dan terimakasih..

SUMBER:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Martabak

http://jelajahmartabak.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-dan-sejarah-martabak.html?m=1

https://m.merdeka.com/gaya/resep-dan-cara-membuat-martabak-telur-sederhana-kln.html

Rabu, 28 Februari 2018

AYO BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL



SONDAH



A. PENGERTIAN SONDAH

Permainan Tradisional Sondah atau Engklek yaitu permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak, terutama anak perempuan. Sarana bermainnya adalah pola gambar yang dibentuk kotak-kotak di tanah.

Kita dapat menemukan jenis permainan tradisional sondah ini di berbagai wilayah, dari sumatera, Jawa, bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Kalau di tanah sunda dikenal dengan sondah atau engklek, daerah lainnya disebut intingan (Sampit), tepuk gunung (Jawa Barat), deprok (betawi), dan gedrik (Banyuwangi).

Sondah bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, ada juga yang memainkannya sampai 5 orang. Permainan tradisional sondah semakin asik jika dimainkan semakin banyak orang.



B. SEJARAH SONDAH

Mungkin kita merasa bahwa permainan Sondah/engklek asli permainan tradisional Indonesia tapi Faktanya bukan. permainan ini asli dari Roma. Permainan ini di roma disebut permainan Hopscotch yang mempunyai arti Hop(melompat atau lompat) dan scotch (garis-garis yang berada di dalam permainan tersebut). berikut adalah rancangan awal permainan sondah/Hopscotch

Awalnya di Roma permainan Sondah/Hopscotch ini di gunakan untuk latihan perang para tentara Roma. Biasanya permainan ini dilakukan tentara Roma di daerah Great North Road (Perjalanan untuk penjajahan daerah dari glosgow, Skotlandia ke Inggris). Arena permainan di buat lebih luas yaitu lebih dari 100 kaki ( 31 Meter) panjangnya. Permainan ini untuk melatih kecepatan, kekuatan dan stamina tentara Roma sambil membawa perlengkapan perang.


PENYEBARAN SONDAH KE SELURUH ANAK-ANAK DI DUNIA

Penjajahan Roma bermula dari Negara Inggris dan Skotlandia. mereka

 mengajarkan gaya hidup dan permainan Hopscotch kepada anak-anak Inggris dan Skotlandia. Hopscotch menyebar cepat ke segala penjuru ketika orang-orang

 Inggris dan Skotlandia pindah ke Ameraka dan menetap disana. Terlebih lagi tentara Roma memperluas negara jajahannya hingga sampai ke Eropa. Hopscotch akhirnya

 menjadi permainan favorit seluruh dunia termasuk Asia dan Alaska. Hingga

 anak-anak dari negara Belanda pun menggemari permainan Hopscotch dan

 membawanya ke negara Indonesia.


ZAMAN KOLONIAL BELANDA

 Permainan Hopscotch yang dikarenakan berasal dari daerah Barat mulanya, menjadi dugaan sementara bahwa permainan hopscotch diperkenalkan dan dibawa pertama kali ke negara Indonesia pada zaman kolonial Belanda. Negara Belanda mengajarkan permainan hopscotch ini kepada anak-anak pribumi yang mereka jumpai.



C. NILAI PERMAINAN TRADISIONAL SONDAH

Permainan ini memberi nilai kepada anak-anak akan perjuangan manusia atau bisa juga dikatakan usaha dalam membangun rumahnya. Perjuangan yang tidak diraih dengan rebutan, tetapi bersaing secara adil.

Anak-anak diajarkan untuk menyepakati aturan dalam memperoleh pijakan pada masing-masing kotak

Ada  yang menyebutkan permainan ini berkembang sejak jaman kolonial dengan latar belakang cerita perbutan petak sawah.Permainan tradisional engklek dikenal sebagai sarana bermain ketangkasan yang dimainkan dengan menyenangkan.Permainan ini juga memiliki manfaat melatih motorik kasar. Anak menjadi lebih aktif dan daya tahannya lebih kuat, serta tuhunya lebih sehat karena banyak bergerak.

Anak-anak yang bermain sondah lebih mengenal lingkungannya, karena bermain di luar rumah. Anak-anak juga belajar mandiri dengan sendirinya, karena bermain bersama teman-teman seusianya. Jadi mereka dapat bersosialisasi dengan lebih baik di sekitar rumahnya.



D. CARA BERMAIN SONDAH

Ajaklah teman-teman yang lebih banyak untuk bermain sondah/ engklek. Permainan tradisional engklek ini bisa dimulai dengan beberapa tahap, antara lain

•Gambarlah bidang sondah lebih dulu, ada bermacam-macam pola yang dapat dimainkan. Menggambar pola sondah bisa lebih cepat kalau dilakukan bersama teman-teman.

•Sebelum memulai permainan, anak-anak biasanya memulai dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang lebih awal untuk bermain.

•Setiap anak-anak harus menyiapkan genting kecil atau pecahan keramik. Pecahan genting dipakai untuk alat yang dilemparkan ke kotak-kotak sondah.

•Semua pecahan genting diletakkan di kotak pertama. Lalu permain pertama lompat melewati kotak pertama dan pindah ke kotak demi kotak sampai kotak terakhir dengan satu kaki. Kotak yang sudah diisi dengan pecahan genting tidak boleh diinjak oleh setiap pemain.

•Setelah menginjak kotak terakhir, pemain langsung balik arah dan melewati kotak demi kotak lagi. Lalu, pemain berhenti sebelum kotak pertama dan mengambil genting. Lalu meloncati kotak pertama tersebut.  Begitu seterusnya dimainkan oleh anak-anak yang bermain selanjutnya.
•Pemain yang menang adalah genting si pemain yang bisa mencapai kotak terakhir lalu dia mendapatkan bintang petamanya.
Agar lebih jelas tonton videonya yuk..




SUMBER2: https://www.sabumiku.com/budaya-nusantara/permainan-tradisional-engklek-atau-sondah/