Rabu, 28 Februari 2018

AYO BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL



SONDAH



A. PENGERTIAN SONDAH

Permainan Tradisional Sondah atau Engklek yaitu permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak, terutama anak perempuan. Sarana bermainnya adalah pola gambar yang dibentuk kotak-kotak di tanah.

Kita dapat menemukan jenis permainan tradisional sondah ini di berbagai wilayah, dari sumatera, Jawa, bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Kalau di tanah sunda dikenal dengan sondah atau engklek, daerah lainnya disebut intingan (Sampit), tepuk gunung (Jawa Barat), deprok (betawi), dan gedrik (Banyuwangi).

Sondah bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, ada juga yang memainkannya sampai 5 orang. Permainan tradisional sondah semakin asik jika dimainkan semakin banyak orang.



B. SEJARAH SONDAH

Mungkin kita merasa bahwa permainan Sondah/engklek asli permainan tradisional Indonesia tapi Faktanya bukan. permainan ini asli dari Roma. Permainan ini di roma disebut permainan Hopscotch yang mempunyai arti Hop(melompat atau lompat) dan scotch (garis-garis yang berada di dalam permainan tersebut). berikut adalah rancangan awal permainan sondah/Hopscotch

Awalnya di Roma permainan Sondah/Hopscotch ini di gunakan untuk latihan perang para tentara Roma. Biasanya permainan ini dilakukan tentara Roma di daerah Great North Road (Perjalanan untuk penjajahan daerah dari glosgow, Skotlandia ke Inggris). Arena permainan di buat lebih luas yaitu lebih dari 100 kaki ( 31 Meter) panjangnya. Permainan ini untuk melatih kecepatan, kekuatan dan stamina tentara Roma sambil membawa perlengkapan perang.


PENYEBARAN SONDAH KE SELURUH ANAK-ANAK DI DUNIA

Penjajahan Roma bermula dari Negara Inggris dan Skotlandia. mereka

 mengajarkan gaya hidup dan permainan Hopscotch kepada anak-anak Inggris dan Skotlandia. Hopscotch menyebar cepat ke segala penjuru ketika orang-orang

 Inggris dan Skotlandia pindah ke Ameraka dan menetap disana. Terlebih lagi tentara Roma memperluas negara jajahannya hingga sampai ke Eropa. Hopscotch akhirnya

 menjadi permainan favorit seluruh dunia termasuk Asia dan Alaska. Hingga

 anak-anak dari negara Belanda pun menggemari permainan Hopscotch dan

 membawanya ke negara Indonesia.


ZAMAN KOLONIAL BELANDA

 Permainan Hopscotch yang dikarenakan berasal dari daerah Barat mulanya, menjadi dugaan sementara bahwa permainan hopscotch diperkenalkan dan dibawa pertama kali ke negara Indonesia pada zaman kolonial Belanda. Negara Belanda mengajarkan permainan hopscotch ini kepada anak-anak pribumi yang mereka jumpai.



C. NILAI PERMAINAN TRADISIONAL SONDAH

Permainan ini memberi nilai kepada anak-anak akan perjuangan manusia atau bisa juga dikatakan usaha dalam membangun rumahnya. Perjuangan yang tidak diraih dengan rebutan, tetapi bersaing secara adil.

Anak-anak diajarkan untuk menyepakati aturan dalam memperoleh pijakan pada masing-masing kotak

Ada  yang menyebutkan permainan ini berkembang sejak jaman kolonial dengan latar belakang cerita perbutan petak sawah.Permainan tradisional engklek dikenal sebagai sarana bermain ketangkasan yang dimainkan dengan menyenangkan.Permainan ini juga memiliki manfaat melatih motorik kasar. Anak menjadi lebih aktif dan daya tahannya lebih kuat, serta tuhunya lebih sehat karena banyak bergerak.

Anak-anak yang bermain sondah lebih mengenal lingkungannya, karena bermain di luar rumah. Anak-anak juga belajar mandiri dengan sendirinya, karena bermain bersama teman-teman seusianya. Jadi mereka dapat bersosialisasi dengan lebih baik di sekitar rumahnya.



D. CARA BERMAIN SONDAH

Ajaklah teman-teman yang lebih banyak untuk bermain sondah/ engklek. Permainan tradisional engklek ini bisa dimulai dengan beberapa tahap, antara lain

•Gambarlah bidang sondah lebih dulu, ada bermacam-macam pola yang dapat dimainkan. Menggambar pola sondah bisa lebih cepat kalau dilakukan bersama teman-teman.

•Sebelum memulai permainan, anak-anak biasanya memulai dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang lebih awal untuk bermain.

•Setiap anak-anak harus menyiapkan genting kecil atau pecahan keramik. Pecahan genting dipakai untuk alat yang dilemparkan ke kotak-kotak sondah.

•Semua pecahan genting diletakkan di kotak pertama. Lalu permain pertama lompat melewati kotak pertama dan pindah ke kotak demi kotak sampai kotak terakhir dengan satu kaki. Kotak yang sudah diisi dengan pecahan genting tidak boleh diinjak oleh setiap pemain.

•Setelah menginjak kotak terakhir, pemain langsung balik arah dan melewati kotak demi kotak lagi. Lalu, pemain berhenti sebelum kotak pertama dan mengambil genting. Lalu meloncati kotak pertama tersebut.  Begitu seterusnya dimainkan oleh anak-anak yang bermain selanjutnya.
•Pemain yang menang adalah genting si pemain yang bisa mencapai kotak terakhir lalu dia mendapatkan bintang petamanya.
Agar lebih jelas tonton videonya yuk..




SUMBER2: https://www.sabumiku.com/budaya-nusantara/permainan-tradisional-engklek-atau-sondah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar